Friday, November 02, 2007

Zakat Diharapkan Dapat Tuntaskan Kemiskinan

Padang (ANTARA News) - Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah menyatakan yakin kemiskinan dapat ditekan melalui zakat, dan para muzaki (pemberi zakat) perlu terus didorong agar mau berzakat.

"Para pemberi zakat perlu terus didorong, ini penting sebab kelemahan kita selama ini dalam menuntaskan kemiskinan, takut mengeluarkan zakat," kata Mensos Bachtiar Chamsyah, ketika membuka secara resmi Konferensi Zakat Asia Tenggara, di Padang, Selasa sore.

Pembukaan Konferensi Zakat Asia Tenggara di pusatkan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Imam Bonjol Padang, dihadiri sekitar lima ribu warga berasal dari 11 kecamatan di Kota Padang, mulai dari pelajar, PNS guru, PNS di jajaran Pemko Padang dan warga.

Peserta konferensi berasal perwakilan MUI, Bazda, seluruh Indonesia, delegasi luar negeri di antaranya Singapura, Malaysia, Brunai, Australia, serta tim pemantau dari Jerman.

Jumlah keluarga miskin Indonesia, menurut Mensos, kini tercatat 31,7 juta jiwa.

"Jika 40 persen dari 220 juta jiwa penduduk Indonesia mau berzakat, angka kemiskinan tentu dapat terus ditekan," katanya.

Ia mengatakan, masalah kemiskinan adalah masalah yang cukup besar dihadapi bangsa Indonesia, sekaligus menjadi masalah dunia. PBB pun menyatakan kemiskinan musuh umat manusia.

Mensos mengatakan tidak ada orang yang jatuh miskin setelah berzakat, Allah SWT justru akan memberikan rahmat berlipat lebih dari harta yang dimiliki.

Indonesia adalah negeri yang beradab, karena itu warga patut mendukung kota Padang menjadi sekretariat bersama pengumpul zakat di Indonesia.

Ia menjelaskan, pentingnya umat Islam berzakat, diperintahkan dalam Al Quran. "Sebanyak 23 ayat dalam Al Quran, menerangkan tentang zakat, bahkan 82 ayat lainnya dalam Al Quran menerangkan `wa aqimussallah, wa atuzzakah, (dirikanlah sholat dan tegakkanlah zakat -red)," katanya.(*)