Tuesday, November 22, 2005

Dewan Zakat Asia Tenggara

Fundament

Zakat adalah rukun ekonomi dalam Islam. Sebagai sebuah konsep dasar, zakat telah dikembangkan menjadi komponen ekonomi ummat sejak peradaban Islam dibangun dan disyiaarkan. Selanjutnya Baitul Maal sebagai instrument penting pengelolaan zakat telah berkembang menjadi katalisator global bagi problematika dan pengembangan kesejahteraan sosial dan ekonomi ummat. Ketika kemunduran umat sampai pada titik kulminasi bawahnya, maka rukun zakat harus ditemukan, dikembangkan dan dioptimalisasi menjadi alternative menuju kesejahteraan ummat.

Kebangitan zakat Internasional didorong oleh semangat optimalisasi syariat Zakat bagi upaya alternative sebagai jawaban atas keterpurukan umat di bidang sosial dan ekonomi. Lebih jauh lagi upaya ini dilandasi dengan semangat kuat untuk mendorong dimplementasikannya keluhuran zakat sebagai rukun ekonomi Islam yang pada gilirannya dengan optimalisasi instrument ekonomi syariah yang kuat akan mensejahterakan masyarakat dunia pada umumnya.

Visi Zakat harus diusung oleh keterpaduan semangat membangun bersama diantara praktisi, pengamat, akademisi, government, dan masyarakat luas terutama di negara-negara kaum muslimin dari berbagai belahan benua.

Gagasan membangkitkan zakat dengan melahirkan badan internasional bagi optimaslisasi zakat mestilah dimulai dari tekad yang bulat, kesiapan yang matang dan dilakukan dengan kemurnian tujuan. Gagasan ini sebagaimana tanaman juga mesti ditanam dan ditumbuhkan pada persemaian yang subur.

Kebangkitan zakat di Asia Tenggara akan menjadi bagian penting dan landasan yang kuat bagi lahirnya optimalisasi zakat di tingkat dunia.



Milestone

Dewan Zakat Asia Tenggara (Southeast Asia Zakat Council) Dan Penyelenggaraan Persidangan Dewan Zakat Asia Tenggara 2006 (Southeast Asia Zakat Conference 2006) digagas melalui serangkaian petemuan sebagai berikut :

Meeting 1st
(DD, IMZ, PPZ dan IKAZ) Kuala Lumpur, 2 Mei 2005
Hadir pada saat itu para penggagas Dewan Zakat Asia Tenggara yaitu Moh. Arifin Purwakananta (DD), Ahmad Juwaini (IMZ), En Rais Haji Alias, Amran Hazali bersama beberapa manager (PPZ), Prof. Madya Abdul Halim M. Noor dan Prof Madya Hj Rawi Nordin (IKAZ). Pada pertemuan ini dikemukakan pentingnya optimalisasi zakat di tingkat asia tenggara. Usulan DD tentang pentingnya sebuah konferensi zakat asia tenggara yang akan melahirkan Dewan Zakat Asia Tenggara disambut baik oleh pihak PPZ dan IKAZ. Meeting yang diselenggarakan di kantor pusat PPZ ini Kuala Lumpur ini sepakat melibatkan pihak-pihak yang akan mendukung gagasan ini yakni Jawatan Wakaf, Zakat dan Haji (JWZH) Kerajaan Malaysia dan Dir. Pengembangan Zakat dan Wakaf Depag Pemerintah RI dan Pimpinan FOZ Indonesia serta melibatkan Negara Asia tenggara lainnya. Pada kesempatan ini juga telah disepakati konferensi diadakan di Malaysia dengan objektif utama lahirnya Dewan Zakat Asia Tenggara. Pertemuan ini selanjutnya mengagendakan Steering Committee meeting diadakan di Jakarta. Sejak pertemuan ini DD dan IMZ mendorong gagasan ini ke pihak Depag dan FOZ dan PPZ dan IKAZ mendorong menyampaikan gagsan ini ke pihak JWZH Kerajaan Malaysia.

Meeting 2nd
(DD, IMZ, , PPZ, IKAZ, Dir. PZW Depag RI dan FOZ) Jakarta, 30 Juli 2005
Meeting ini dihadiri pihak Indonesia Rahmad Riyadi, Yuli Pujihardi, Moh. Arifin Purwakananta (DD), Ahmad Juwaini, Kushardanta (IMZ), Drs. H. Tulus (Dir. Pengembangan Zakat dan Wakaf Depag RI) serta Naharus Surur (FOZ) serta pihak Malaysia En Rais Haji Alias, En Amran Hazali (PPZ), Prof. Madya Abdul Halim M. Noor dan Prof Madya Hj Rawi Nordin (IKAZ). Menghasilkan beberapa kesepakatan penting seperti pembiayaan konferensi, dukungan pihak JWZH Kerajaan Malaysia, dan waktu persidangan.

Meeting 3st
(DD, IMZ, , PPZ, IKAZ, Dir. PZW Depag RI, FOZ, JWZH, MUIS Singapura, MUIB Brunei Darussalam), Kuala Lumpur, 18 Oktober 2005
Meeting yang diberi nama Mesyuarat Persidangan Zakat Asia Tenggara ini dihadiri oleh Yuli Pujihardi, Moh. Arifin Purwakananta (DD), Ahmad Juwaini(IMZ), Drs. H. Tulus (Dir. Pengembangan Zakat dan Wakaf Depag RI) serta Naharus Surur (FOZ) serta pihak Malaysia Tn Dahan, En Rais Haji Alias, En Amran Hazali (PPZ), Prof. Madya Abdul Halim M. Noor dan Prof Madya Hj Rawi Nordin (IKAZ), Dr. Che Omar Hj. Awang , En Abd Rahim (JWZH), Pn. Hjh. Shamsiah Abd Karim, En. Rizal Abu Bakar (MUIS Singapura)dan Tuan Hj. Md. Shukri Hj. Ahmad (MUIB Brunei Daarus Salam) serta beberapa aktifis PPZ dan IKAZ. Pertemuan ini menghasilkan ketetapan penting berupa kesepakan 4 wakil negara tentang penrlunya dibentuk Dewan Zakat Asia Tenggara. Juga diputuskan beberapa hal teknis seperti acara persidangan, logo kegiatan, pantia pelaksana, lokasi dan perubahan waktu persidangan Februari 2006. Rapat juga memutuskan Draft Dewan Zakat Asia Tenggara dibicarakan oleh tim yang ditunjuk dari DD, PPZ, IMZ dan IKAZ sebagai draft resolusi persidangan nanti. Diputuskan juga untuk mengadakan Meeting diadakan di Bandung Indonesia 24 Novembe
r 2005.